Minggu, 02 Juni 2013

APASIH PENGERTIAN PENAMPANG COMPACT, NON-COMPACT DAN SLENDER ..?????
COMPACT , penampang profil mampu mencapai momen plastis dan mampu membentuk sendi plastis
NON-COMPACT, penampang profil mampu mencapai momen plastis tetapi sebelum terbentuk sendi plastis akan mengalami tekuk lokal (fail).
SLENDER, penampang sebelum mencapai momen plastis sudah mengalami tekuk lokal.

Selasa, 26 Februari 2013

HAMMER TEST

HAMMER TEST  yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa merusak beton. Disamping itu dengan menggunakan metode ini akan diperoleh cukup banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang murah. Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi, dapat memberikan pengujian ini adalah jenis "Hammer". Alat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material beton pada struktur. Karena kesederhanaannya, pengujian dengan menggunakan alat ini sangat cepat, sehingga dapat mencakup area pengujian yang luas dalam waktu yang singkat. Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan beton, misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan British Standards (BS) mengisyaratkan pengambilan antara 9 sampai 25 kali pengukuran untuk setiap daerah pengujian seluas maksimum 300 mm2. Secara umum alat ini bisa digunakan untuk: 
- Memeriksa keseragaman kwalitas beton pada struktur.
- Mendapatkan perkiraan kuat tekan beton.

Kelebihan dan kekurangan "Hammer test".
Kelebihan :
• Murah
• pengukuran bisa dilakukan dengan cepat
• Praktis (mudah digunakan).
• Tidak merusak
Kekurangan :
• Hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaban beton, sifatsifat dan jenis agregat kasar, derajad karbonisasi dan umur beton. Oleh karena itu perlu diingat bahwa beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama.
• Sulit mengkalibrasi hasil pengujian.
• Tingkat keandalannya rendah.
• Hanya memberikan imformasi mengenai karakteristik beton pada permukaan



contoh pengerjaan hammer test posisi vertikal....

Pekerjaan hammer test jembatan beton

Selasa, 12 Februari 2013

Rangkuman Pemilihan Tipe Struktur Bangunan untuk Faktor Daktilitas struktur (SNI-03-1726-2002)

Rangkuman Pemilihan Tipe Struktur Bangunan untuk Faktor Daktilitas struktur 
(SNI-03-1726-2002)




Di negara Indonesia ada 3 jenis sistem struktur yang digunakan yaitu:


1. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) atau Ordinary Moment Resisting Frame (OMRF)
Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk di zona gempa 1 dan 2 yaitu wilayah dengan tingkat gempa rendah. Acuan perhitungan yang digunakan adalah SNI 03-2847-2002 pasal 3 sampai pasal 20.

2. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) atau Intermediate Moment Resisting Frame (IMRF)
Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk di zona gempa 3 dan 4 yaitu wilayah dengan tingkat gempaan sedang. Pasal- pasal yang digunakan dalam SNI 03-2847-2002 adalah Pasal 3 sampai pasal 20, ditambah dengan pasal 23.2 sampai dengan 23.10.2

3. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) atau Special Moment Resisting Frame (SMRF)
Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk pada zona 5 dan 6 yaitu wilayah dengan tingkat gempaan tinggi atau diaplikasikan dalam perencanaan High Rise Building.